Tentang Sebuah Perkenalan

aku berkenalan dengannya tepat tanggal 7 bulan Maret 2012
awalnya  aku hanya iseng dan kuanggap perkenalan ini biasa-biasa saja sebatas seorang follower dan following . . 

tapi lama-lama ada hal beda yang kurasa dengan nya. entah itu benar atau tidak atau memang hanya perasaan ku saja.
Dia sering memperhatikanku, stalker status fb sampai twit2ku. Aku tak berburuk sangka, tak ada yg salah dengannya. Dan pada saat itu, aku tidak dekat dengan siapapun. Aku mulai memiliki rasa *sedikit* tapi rasaku padanya hanya sebatas teman *pertama* , dia asik, enak diajak curcol, nyebelin sih ada, suka nasehatin *ituyangakusuka* , dan juga kesan pertama dia orang alim (nah sapa yg gak tertarik coba

Oke, beberapa hari kemudian ada DM darinya , dia minta nomorku, aku kasih aja. dan aku saat itu masih Cuek banget. males ngladenin orang yg ga jelas dan itu kata-kataku yang muncul pertama kalinya. dan aku juga kepancing juga ngasih nomorku ke dia, dan ini Modus!! dia mendekatiku, *GR* ya jadilah aku mengenalnya dan dia pun juga mengenalku lebih

berbulan2 kami lewati dengan status Temen deket , malah dulu aku dipanggil ummi, gara2 temenku panggil aku ummi karna manjanya  . Wah norak sekali sih -_- 1 bulan kemudian kita rajin Wtw'an sekaligus mention2an ... Kasmaran ceritanya, tapi kita berkomitmen 'Gak Mau Pacaran' dan itu adalah komitmen yg kurasa cukup. Aku pun juga gak tertarik pacaran meski masalalu selalu muter-muter diotakku.  Dari SKI lah aku mulai menata diri dan menata hati. Untuk apa aku mencari pacar, toh nantinya kalo uda waktunya pasti akan ketemu jodoh juga :) Insya Allah. Bismillah, aku memantapkan niatku itu. mementingkan ilmu daripada hal sepele, dan lebih lagi agama dari pada nya.

Aku tau dia menyayangiku, namun kurasa aku dan dia sama-sama menjaga hati dan perasaan, itu karna kami cinta, bukan hanya kerana nafsu, dia memilih untuk mencintaiku kerana Allah. dan begitu juga sebaliknya denganku.

Dia idealis, rajin liqo' itu yang aku kagumi dari dia. Aku hanya melihat dari sisi maya, dan aku harap sesegera mungkin aku melihat dari sisi nyata. Aku merindukannya. 

6 bulan berlalu Meski sekarang dia pudarkan perasaannya kepadaku *kayanya*, aku tak akan memudarkannya biar Allah yang mengurus semuanya dengan rapih. Dia menyebutku nasionalis dan tidak mementingkan agama, dan kurasa itu cukup menyudutkanku, yang nyatanya aku tak seperti itu. Nasionalisku selaras dengan agamaku, dan tidak berat sebelah diantara keduanya. Sungguh, hanya Allah yang tahu. Kerana Allah yang ku kira Maha membolak-balikkan hati dan perasaan manusia. Aku percaya pada-Nya ! :) kata Nadiya 'bagus deh kalo dia jauhin kamu, setidaknya Allah sedang menyusun rencana indah untukmu, Allah sedang mempersiapkan sesorang yang terbaik untukmu Fa, La tahzan!" dan hanya aku balas dengan senyuman . Indah memang rencana Allah itu.  

"At-thayyibun Lithayyibat" laki-laki yang baik diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik pula"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyuka Hujan dan Penyuka Senja

mengenal "SUKU HUI" (suku pemeluk agama Islam di China)

KINGDOM CAKE "XINGO"