Ibu

Lelah aku menapaki jalan berpasir yang cadas
air persediaanku ku pun mulai tak berbekas
sengatan matahari yang terik membuat dahagaku
dialah ibu, setetes air yang menyejukkan

kapan dan dimana aku dapat menemukan
digurun dan padang pasir yang semua fatamorgana
hanya berjalan dan terus berjalan
berpegang pada keyakinan mencarimu untuk bahagia

ketika ku tlah lelah berjalan
dan semakin lemas tak berdaya dalam haus
ku melihat mu menepuk pundakku
mengajakku berdiri dan menyadari ini bukan titik akhir dari segalanya

ibu . . . .
mengapa engkau yang aku cari?
kenapa bukan ayah?
diriku masi bertanya dalam ribuan pertanyaan dalam memoriku

engkau udara sebagai penyejukku
engkau air dalam dahagaku
engkau selimut dalam lelapku
engkau cahaya dalam gulita ku

ibu...
bagiku
engkau adalah lukisan pelangi setelah hujan datang
yang memberi warna setelah gelapnya awan merajai dunia

ibu . . .
tanpamu aku bukan apa-apa didunia ini
engkau adalah guruku
yang memberiku banyak pengetahuan tentang dunia dan seisinya

aku sayang ibuku....
tak pernah sedikitpun aku ingin merepotkanmu
namun, stiap tingkah lakuku selalu membuatmu lelah

ibu maafkan aku.... .. .
atas semua perilaku yang melukai hetimu
atas semua kataku yang selalu salah
atas semua sikap ku yang membuatmu menggelengkan kepala

ibu adalah matahariku
sinar yang teramat menyinari dalam kalbu






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyuka Hujan dan Penyuka Senja

mengenal "SUKU HUI" (suku pemeluk agama Islam di China)

KINGDOM CAKE "XINGO"