Menyakitkan , ya Menyakitkan
Rasanya
untuk merasa bahagia itu mudah, tinggal lengkungkan senyum diwajahmu dan ya
semua orang akan menggapmu bahagia , tapi entahlah menurutku hati tetap tidak bisa
dibohongi
……
Aku bukan hanya kehilang orang
yang aku sayangi tapi aku kehilangan orang yang menyayangi aku…
..
Kata itu, tak pernah aku
mendengar kata itu dari mulut siapapun yang membenci aku, menyakitkan! Sangat
menyakitkan! Entahlah ~ aku malas untuk membahasnya, malas sekali, biarlah dia
menganggapku seperti itu sedang tuhan tidak, aku tak mengerti mulutnya lebih
tajam dari sebuah mata pedang, yang aku kenal sekarang beda dengan yang aku
kenal dulu, terimakasih atas luka yang telah kau goreskan begitu dalam… selamat
tinggal, kamu, yang lebih dari seorang pembenci, terimakasih itu menyakitkan! boleh kau masukkan aku dalam perangkapmu untuk menguji aku dengan kata-katamu tapi sungguh kurasa itu bukan kata yang main-main yang kau keluarkan, terimakasih sekali lagi dan maaf jika aku pernah membuatmu sakit atas sikapku kawan, dan aku membuatmu dipandang jahat oleh warga Dumay (aku rasa) dan aku rasa aku berlebihan menuliskan perasaanku , yang tak pernah dapat kamu baca dan kamu mengerti... sekian .
‘kalau memang tak bisa memuji janganlah mencaci lebih baik diam dan
tutup mulutmu, kalau memang tak suka janganlah melihat lebih baik kau pergi tak
ada disini, walau tak sempurna aku juga manusia ingin dicintai ingin dihargai
walau hidupmu lah yang lebih sempurna tapi mulutmu selalu mencaci, jangan
pernah menoleh atau pun ingin berjumpa, melihatmu aku benci , terluka aku
selalu dengan kata-katamu kau buat aku membenci dirimu terluka aku selalu
dengan kata-katamu ku benci ku benci dirimu…….’
Komentar
Posting Komentar