Penyuka Hujan dan Penyuka Senja
Penyuka Hujan dan Penyuka Senja N amanya Naura Aisha Qanita, sering dipanggil Naura, dia adalah gadis penyuka senja. Setiap hari dilaluinya tanpa seharipun ia melewatkan melukiskan senja pada bait puisinya. Dia penggila puisi juga. Sore ini dia duduk bersantai dengan laptop kesayangan dan notes kecil diatas rumah pohon yang dibuatnya dengan Ayahnya. “fuhhh……andai aku punya teman yang juga menyukai senja” gumamnya sambil mengelus-elus layar laptopnya. Dia memang selalu sendiri tak banyak sahabat yang dia punya, tapi menurutnya Ayahnya adalah sahabat terbaiknya. Naura selalu mengeja-eja kata dan diksi untuk menjelaskan betapa cantiknya matahari senja yang tampak didepan matanya itu. Sinar keemasan membuatnya selalu takjub. “Subhanallah, Masyaallah indah nian ciptaanmu, Tuhan. Tak pernah sedikitpun aku tak menyukainya.” Senyum manis Naura terlukis indah kala itu. Semanis Senja. “Sudah hampir maghrib, pulang yuk.” Naura suka sekali monolog dengan laptop dan notesnya
Komentar
Posting Komentar